Halal Bi Halal, Mentan Amran Paparkan Capaian Positif Kinerja Kementan

By Admin

Foto/Net  

nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar halal bihalal pada hari pertama kerja usai cuti bersama Idul Fitri di Auditorium Kementan, Jakarta, Senin (3/7/2017) pagi tadi.

Saat memberikan sambutan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan capaian positif Indonesia di sektor agraria, sebagaimana kajian The Economiest Intelligen Unit (EIU).

"Indeksnya (Indonesia, red) berada di urutan 21 dari 113 (negara, red)," ujarnya di hadapan ribuan pegawai Kementan, beberapa saat lalu.

Menurut peraih gelar Doktor Ilmu Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu, capaian tersebut menunjukkan adanya lompatan signifikan atas peringkat Indonesia.

Sebab, pada tahun sebelumnya berada di rangking 71 dan 74 di tahun 2015. "Salah satu indikator, nutrisi (nutritional challenges), kita 16 dan Amerika di bawah kita," sambungnya.

Amran pun menyampaikan terima kasih atas didirikannya pabrik gula pertama yang berdiri di tengah rawa di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu.

Apresiasi pun dilontarkan mengenai stabilnya harga-harga kebutuhan pokok selama Ramadan hingga jelang Lebaran, termasuk empat komoditi yang kebutuhannya bisa disuplai dari hasil produksi dalam negeri.

Belum adanya pegawai Kementan yang terseret kasus hukum dan dipanggil aparat juga disyukurinya.

"Dulu ada masalah daging, bawang. Alhamdulillah, sekarang tidak ada lagi yang dipanggil," ungkapnya.

Menurut Menteri Amran, capaian itu tak lepas dari kerja keras seluruh elemen di Kementan yang selalu sigap dan siaga. Bahkan, bisa dihubungi selama 24 jam tiap harinya.

"Simatupang, siang malam tunggu panggilan," seloroh peraih FKPTPI Award 2011 di Bali itu.

Seluruh pegawai di tiap direktorat satu per satu disebut namanya dan kontribusinya, tak terkecuali Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Hari Priyono.

Soalnya, mampu mengimbangi kinerjanya yang terbilang gesit. Sehingga, setiap program yang dicanangkan dalam praktiknya selalu terbebas dari persoalan hukum.

"Kami kecepatan 300 km/jam, beliau bilang, 'Ada turunan di depan, bahaya'. Apa itu? Nabrak regulasi. Oke, tapi kecepatan tidak boleh berkurang," kata Menteri Amran mencontohkan percakapan yang terjadi antara dirinya dengan Hari.

Para jurnalis yang meliput di lingkungan Kementan turut diapresiasinya. Sebab, menurut pejabat kelahiran Bone itu, suksesnya kinerja Kementan tak lepas dari peran serta insan media.

"Terima kasih untuk capaian hari ini. Capaian positif hari ini, kerja kita semua. Tanpa wartawan, tidak bisa kita," pungkasnya. (b/mr)